ABOUT

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH!
SHALOM ALEICHEM!

Kebohongan Kristen, Penipuan Misionaris, Pendusta Paulus [Http://hoax-kristen.blogspot.com/]-- Situs ini dibuat dengan maksud untuk membongkar berbagai bentuk kebohongan, dusta, dan hoaxmania dari kalangan individu Gereja alias Kristen. Dewasa ini, perang ideologi dan pemikiran sangat umum di dunia internet melalui berbagai tulisan atau artikel untuk mempengaruhi mindset publik pembaca. Banyak dari tulisan tersebut sendiri bukanlah fakta melainkan dusta yang diblow-up sedemikian rupa demi kepentingan tertentu.

Berbagai kalangan memanfaatkan media dan situs maya dalam menyebarkan hoax yang tidak memiliki sumber data yang valid, termasuk dari kalangan Kristen. Orang Kristen sangat sering memanfaatkan media internet untuk menampilkan cerita-cerita hoax yang dapat diakses semua orang, seperti kisah kesaksian palsu atau berita bersifat Gerejawi yang dusta dll. Tidak jarang cerita yang mereka buat terkesan konyol dan memalukan.

Dari tinjauan kami, ada beberapa alasan yang membuat kalangan Gereja melakukan dusta-dusta seperti ini. Yaitu:

| PERTAMA, untuk menjaga domba tetap dikandang. Maraknya Kristiani yang mengkonversi imannya dan ramainya gereja yang beralih fungsi semula dari tempat ibadah menjadi tempat hiburan, akibat sepinya jemaat pengunjung, membuat tokoh-tokoh fanatik doktrinal Kristen menjadi kalang-kabut. Bagi pendeta sendiri, hal ini berdampak pada kurangnya pemasukan perpuluhan dari jemaat kepada Gereja. Maka untuk menjaga para jemaat tetap pada imannya dan terus pergi ke gereja, dibuatlah cerita-cerita hoax yang seakan ingin menunjukkan ada kuasa Yesus bagi orang yang percaya Kekristenan.

| KEDUA, untuk menggaet jemaat dari luar Kristen. Cerita-cerita mengenai mukjizat dan kuasa Tuhan adalah hal yang membuat tertarik kalangan agamawan, termasuk Muslim. Maka dari itu, Gereja pun berinisiatif membuat berbagai kisah kesaksian palsu dan lawatan Tuhan palsu, dengan harapan non-Kristen utamanya Muslim tertarik dan merasa Kristen adalah kebenaran Tuhan. Sayangnya, Muslim lebih kritis dari yang mereka kira. Dengan sedikit penyelidikan saja dapat dibuktikan bahwa pekerjaan misionaris dan pendeta dalam hal penyembuhan dan naungan Roh Tuhan ternyata bohong belaka.

Hingga saat ini, sangat minim bahkan tidak ada sama sekali Muslim yang tertarik dengan Kristen karena kebohongan publik yang mereka buat itu. Yang ada akhirnya hanya murtadin gadungan dari kalangan Gereja sendiri yang disewa membuat dongeng kesaksian palsu tersebut karena Gereja putus asa menggaet jemaat non-Kristen. Kenapa akhirnya mereka memilih murtadin palsu? Selain karena tidak ada golongan diluar Kristen yang bisa diajakkerjasama, hal ini kembali lagi ke alasan pertama.

| KETIGA, anjuran Paulus dalam menyebarkan dusta. Berbeda dengan ajaran Islam yang melarang keras bentuk kebohongan utamanya dalam hal agama dan jika ada oknum Muslim yang melakukan hal tersebut dengan sengaja maka akan dihukum Allah, ajaran Kristen tidaklah demikian. Kristen sebagaimana ideologinya dibangun oleh Paulus Tarsus, memperbolehkan dusta dan kebohongan dalam mewartakan Kekristenan.

    II Korintus 12:16 Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya.
    II Korintus 11:17 Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah.
    II Roma 3:7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
    Filipi 1:18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,
Berdasarkan perkataan Paulus diatas, Kristen bisa dengan mudah melegalkan berita hoax tanpa perlu adanya ketakutan terhadap hukuman Tuhan. Apalagi bagi Kristen, perbuatan baik tidaklah berarti dihadapan Tuhan yang penting mempercayai penebusan dosa Yesus. Itu berarti, kejujuran tidaklah perlu, asalkan mempercayai curahan darah Yesus untuk jemaat maka kebohongan adalah halal utamanya dalam menyebarkan dogma Gereja.

| KEEMPAT, anjuran Yesus untuk licik seperti ular. Yesus dalam Bible pernah bersabda:

    Matius 10:16. Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Terlepas dari keaslian ayat diatas, tampaknya anjuran ini sangat dimengerti dan dipahami oleh pihak Kristen. Kita ketahui bahwa kecerdikan ular adalah dalam hal menipu (Kejadian 3:5) yaitu menipu Adam dan Hawa sehingga mereka melanggar perintah Tuhan. Ini sangat sinkron dengan ideologi Gereja mengenai penyebaran hoax. Kristen melakukan penipuan seperti ular dengan cara menulis berbagai artikel dusta, tapi penipuan tersebut dibungkus indah seperti merpati. Sehingga seakan tulisan mereka tampak mencerahkan dan benar meskipun aslinya dusta yang menuntun ke neraka. Penipuan tetaplah penipuan meskipun dibungkus sedemikian rupa.

Paulus Tarsus, Kebohongan Paulus, Paulus Pendusta Berdasarkan alasan-alasan diatas, sangat jelas banyak hal yang dapat membuat kalangan Kristen menjadi sumber kebohongan dan menyebarkan hoax publik tanpa perlu takut merasa bersalah. Sehingga wajar jika setiap informasi dari kalangan Gereja apalagi yang menilik keimanan lain, contohnya seperti kesaksian manusia yang bertemu Yesus atau mengaku disembuhkan oleh Yesus sehingga masuk Kristen, sangat patut diragukan dan dipertanyakan. Apalagi dalam Islam Yesus bukanlah Tuhan bahkan hanya utusan untuk Israel yang bermukjizat atas izin Allah, terlebih Yesus juga tidak mengenal Kristen sebagai umatnya. Ini semua tercatat hampir di semua literatur kitab suci.

Bagaimanakah sebuah berita atau informasi dapat dikatakan hoax?
  1. Berita atau tulisan tersebut tidak memiliki sumber data yang valid dan referensi yang terpecaya.
  2. Berita atau tulisan tersebut mengatasnamakan informasi umum namun ditulis dengan narasi yang syarat demi kepentingan pribadi.
  3. Berita atau tulisan tersebut terkesan mengada-ada dan tidak logis, tidak ilmiah, dan tidak didukung dasar untuk dapat menolak ketidaklogisan dan ketidakilmiahannya.
  4. Berita atau tulisan tersebut seringkali disebarkan dan diblow-up sedemikian rupa melalui blog-blog gratisan dimana tidak ada satupun yang menyertakan referensi sumber utama.
  5. Berita atau tulisan tersebut terbantahkah oleh pernyataan atau kesaksian yang lebih akurat dan terpercaya.
Al-Qur'an sebagai firman Allah mengajarkan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah (kebenarannya) dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (QS. Al-Hujuraat' 49:6)

Berdasarkan ayat diatas, umat Muslim dalam menyikapi informasi yang ada harus bersikap tabayyun sehingga tetap berada dalam kebenaran. Maka dari itu, penulis blog ini mengkhususkan tabayyun terhadap informasi yang diberikan agama tetangga yaitu Kristen. Diharapkan umat Muslim juga tidak turut menyebarkan berita atau informasi darimanapun itu sebelum dikaji terlebih dahulu kebenarannya, apakah informasi itu hoax atau nyata.

    Jika ada orang yang tidak terima dengan blog ini lantas mengatakan: "Kok cuma hoax dalam Kristen saja yang dibongkar? Hoax para Muslim juga banyak!"
| TANGGAPAN ADMIN:
    Silahkan anda buat blog sendiri saja yang mengupas hal itu, jika memang terbukti hoax maka umat Muslim pasti akan meninggalkannya. Dan sebaliknya anda juga harus meninggalkan berita atau informasi dari kalangan Kristen yang telah terbukti hoax melalui riset dan pemaparan cermat. Bukankah kita semua ingin hidup dalam kebenaran?


WASSALAM

2 komentar:

  1. Ngawur.. Kutip ayat tanpa di pelajari.. Ada eksegesis dan hermenutik dlu bru mngerti.. Blog rendahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beberapa bahkan nggak perlu pakai ilmu eksegesis dan hermeneutik segala. Contoh yang Roma 3:7 hanya perlu baca lengkap perikopnya atau minimal dari ayat 5 sampai ayat 8. Jikalau kesemua ayat pada perikop tersebut merujuk pada pendapat dari Rasul Paulus sendiri, lalu kenapa ayat 5 dibantah oleh ayat 6 dan ayat 7 dibantah oleh ayat 8? Memangnya Rasul Paulus menderita dissociative identity disorder?

      Hapus